Apa itu Teknologi Fingerprint? beserta sejarah, kelebihan ,dan kekurangannya
Hallo Sobat Ambisius!!
Pastinya
penggunaan teknologi fingerprint atau sidik jari sudah tidak asing bagi kita.
Banyak sekali perangkat elektronik di zaman sekarang yang menggunakan teknologi
figerprint mulai dari smartphone, laptop, mesin absensi dan lainnya.
Pada
kesempatan kali ini kita akan membahas seputar teknologi fingerprint. Mulai
dari sejarah singkat, pengertian, kelebihan ,dan kekurangannya.
Pengertian teknologi fingerprint
(sidik jari)
Teknologi fingerprint merupakan sebuah
perangkat elektronik yang berfungsi untuk menangkap dan memindai sebuah sidik
jari yang nantinya dapat digunakan untuk proses verifikasi.
Teknologi
fingerprint umumnya digunakan sebagai sistem keamanan. Lebih tepatnya ke
sensor. Karena sensor ini memiliki beberapa keunikan dari pada sistem keamanan
lain.
Sejarah Fingerprint
Pada tahun 1858 seorang administrator asal inggris yang
bernama Sir William Herschel menggunakan sidik jari dan tanda tangan pada
kontrak sipil.
Pada tahun 1880 seorang dokter asal skotlandia menerbitkan
artikel yang membahas fingerprint yang berjudul ‘Nature’.
Pada tahun 1882
seorang antropolog Prancis yang bernama Alphonse Bertillion merancang metode
pengukuran tubuh (Bertillion system) untuk menghasilkan formula yang digunakan untuk mengklasifikasikan setiap
individu. Metode ini melibatkan pengukuran bagian tubuh dari
seseorang, dan mencatat pengukuran
ini pada sebuah kartu.
Pada tahun 1891 Juan
Vucetich, Pejabat Polisi Argentina, Memulai sidik jari para penjahat, (Kasus
pertama yang digunakan adalah Rojas Pembunuhan pada tahun 1892, di mana cetakan seorang
wanita yang membunuh kedua putranya dan menggorok lehernya sendiri dalam upaya untuk
menyalahkan orang lain ditemukan di tiang pintu)
Pada tahun 1892 -
Sir Francis Galton, seorang Antropolog Inggris dan sepupu Charles Darwin,
menerbitkan buku pertama tentang sidik jari. Buku
tersebut berisi tentang mengidentifikasi
individualitas dan keunikan sidik jari. Karakteristik unik dari sidik jari,
seperti diidentifikasi
oleh Galton, secara resmi akan dikenal sebagai minutiae, namun kadang-kadang
masih disebut sebagai Galton's Details.
Pada tahun 1896 -
Asosiasi Internasional Kepala Polisi, Mendirikan Biro Identifikasi Kriminal
Nasional, untuk pertukaran
informasi penangkapan.
Pada tahun 1901 seorang
Inspektur Jenderal Polisi bernama Sir
Edward Henry di Bengal, India, mengembangkan sebuah sistem klasifikasi pertama sidik jari. Sistem klasifikasi
berdasarkan sidik jari pertama kali diadopsi dan
digunakan sebagai sistem yang
resmi di Inggris, dan akhirnya menyebar ke
seluruh
dunia.
Pada tahun 1903 -
The William West - Will West Case di Penjara Federal di Leavenworth, Kansas,
mengubah cara orang diklasifikasikan
dan diidentifikasi Ketika
seorang pria bernama Will West memasuki Penjara Leavenworth
narapidana. Wajahnya difoto, dan Bertillion-nya
pengukuran diambil. Setelah menyelesaikan proses ini, itu
tercatat bahwa narapidana lain, yang dikenal sebagai
William West, yang sudah
dipenjara di Leavenworth, memiliki nama yang sama, Pengukuran Bertillion, dan memiliki kemiripan yang
mencolok dengan Will West. Insiden
itu mempertanyakan keandalan pengukuran Bertillion, dan diputuskan bahwa yang
lebih positif sarana
identifikasi diperlukan. Ketika Sistem Bertillion mulai menurun, penggunaan
sidik jari dalam mengidentifikasi dan pengklasifikasian individu mulai meningkat. Setelah
tahun 1903, banyak sistem penjara mulai menggunakan sidik jari sebagai yang
utama sarana identifikasi.
Pada tahun 1905 lembaga
militer Amerika Serikat mengadopsi penggunaan sidik jari,
disusul pula oleh lembaga kepolisian Amerika
Serikat.
Pada tahun 1908 Kartu
sidik jari resmi pertama dikembangkan.
Pada tahun 1911 Sidik
jari pertama kali diterima oleh pengadilan AS sebagai sarana Identifikasi yang
andal.
Pada tahun 1917 Identifikasi sidik jari pertama dibuat di Nevada. Jejak telapak tangan berdarah, ditemukan pada surat yang ditinggalkan di TKP.
Pada tahun 1924 FBI
membentuk sebuah divisi ID.
Pada tahun 1980 Basis
data sidik jari komputer pertama dikembangkan, yang kemudian dikenal sebagai
Sidik Jari Otomatis. Automated Fingerprint Identification System (AFIS).
Kelebihan fingerprint
·
Memiliki tingkat keamanan yang tinggi
Fingerprint
memiliki sistem keamanan yang tinggi, hal ini dikarenakan setiap manusia
memiliki sidik jari yang berbeda – beda. Sangatlah sulit untuk mengakses suatu
benda ketika memiliki sistem keamanan fingerprint.
·
Memiliki kesan yang canggih dan mewah
Memiliki
sebuah ponsel atau laptop yang memiliki teknologi fingerprint memberikan kesan
mewah tersendiri. Hal ini dikarenakan tidak semua ponsel atau laptop memiliki
fitur fingerprint.
·
Mempermudah penggunaan
Contohnya
ketika kita menggunakan ponsel dengan sistem keamanan seperti pola, sandi, pin.
Pastinya akan memakan waktu yang lebih lama dan kurang efisien jika
dibandingkan sistem keamanan fingerprint yang hanya perlu disentuh.
Kekurangan Fingerprint
·
Bersifat permanen
Apabila
suatu saat sidik jari pada tangan kamu terluka maka, akan menyulitkan kamu
untuk membuka sistem keamanan fingerprint.
·
Terkadang sensor sulit mengenali sidik jari
Dalam
beberapa kondisi seperti : jari berkeringat, luka, ataupun basah. Terkadang
sensor sidik jari tidak dapat mengenali sidik jari kamu walaupun itu adalah
jari yang biasanya digunakan untuk membuka sistem.
·
Sensor sensitif dan perlu perawatan
Sensor
sidik jari sangat sensitif dan mudah rusak jika kita tidak menggunakannya
dengan hati – hati.
Inilah informasi yang membahas tentang Apa itu teknologi Fingerprint beserta sejarah, kelebihan dan kekurangannya. Semoga dari penjelasan tersebut kamu dapat mengetahui informasi lebih mengenai fingerprint. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
0 Response to "Apa itu Teknologi Fingerprint? beserta sejarah, kelebihan ,dan kekurangannya"
Post a Comment